Guru Model Dukun ?

Menjadi seorang guru adalah sebuah profesi yang mulia. Sebuah profesi yang mewujudkan salah satu cita-cita Negara Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Banyak anak bercita-cita menjadi guru (pasti yang PNS bukan swasta tho?). Ini hanya gurauan semata. Jangan diambil pusing.

Telah lama saya menjauhkan profesi guru dengan yang namanya gaji. Meskipun gaji saya sudah dua koma (tanggal dua sudah koma) tetapi dalam mengajar jangan sekali-kali mengingat gaji. Maka, saya tidak heran jika sebutan "pahlawan tanpa tanda jasa" sudah tidak bisa kita temukan dalam keseharian. Mungkin kita lupa jika mengajar itu ibaratnya mengerami telur. Belum juga menetas eh, sudah membayangkan berapa yang bisa didapat. Tapi di postingan ini saya gak bahas ini lho..

Ada satu hal yang membuat jengah para pendidik ini, namanya administrasi. Satu yang paling berat dikerjakan adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) termasuk saya sendiri mengalaminya. Jika RPP itu hanya modal kopasus (kopi-paste-ubah-sedikit) apa dilaksanakan di kelas?

Suatu petang, saya berseloroh kepada istri saya, "Mah, kayaknya guru-guru sekarang itu guru model dukun deh".

"Hus.. ngomongnya yang bener! Maksudnya gimana?" jawab istri saya mencari tahu.

Guru itu Dukun
Gambar hanya ilustrasi jhon..
"Itu lhoh, kalo ngajar nggak pake panduan RPP.", belaku.
"Ah itu mah biasa aja. Bukan dukun!", kilah istriku.

Aku makin terpancing, hingga aku berkata, "Nah, kalo ulangan gak pernah dinilai. Kasih nilai cuman dari nama di absensi aja. Ato anaknya dipanggil, terus dilihat wajahnya kasih nilai deh 8."
"Ah, ngarang papah mah..". Istriku semakin berkilah.
"Hingga populer istilah ngasih nilai dengan metode Dikir (Dikira-kira), ato proses Ngaji (Ngarang Biji/Nilai), apa nggak dukun itu? Menilai tanpa dasar", Sergahku.
"Kamu kan gitu juga khan?", goda istriku.
"Enggak dong. dikit, Hahaha", Belaku.
"Tapi khan itu oknum mas, masih banyak yang guru sejati." Istriku menutup kalimatnya dan menuju dapur.
"Ah, memang. Kita harus jadi guru yang benar-benar." bisikku dalam hati.

Dunia pendidikan yang ilmiah ini jangan sampai ada dukun-dukun di dalamnya. Salam Pendidikan.
Guru Model Dukun ? Guru Model Dukun ? Reviewed by Ubet Zubaidi on 11:51 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.